POTENSI KAKAO DI MASA DEPAN
OLEH
CATHERINE JULIANI T, SP,MMA
BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBP2TP) MEDAN

Pada masa yang akan datang komoditas kakao diharapkan menduduki tempat yang sejajar dengan komoditi perkebunan lainnya, seperti kelapa sawit dan karet. Setidaknya dari segi luas areal pertanaman maupun sumbangannya kepada negara sebagai komoditi ekspor. Pengembangan budidaya kakao tentu dengan tujuan untuk mamanfaatkan lahan yang tersedia, memenuhi konsumsi dan memperoleh devisa melalaui ekspor serta meningkatkan pendapatan produsen biji kakao.
Kakao merupakan salah komoditas perkebunan yang sesuai untuk perkebunan rakyat, karena tanaman ini dapat berbunga dan berbuah sepanjang tahun, sehingga dapat menjadi sumber pendapatan harian atau mingguan bagi pekebun. Sentra penanaman budidaya kakao di Indonesia diusahakan oleh Perusahaan Perkebunan Negara dan Swasta serta Perkebunan Rakyat. Lokasi Perusahaan Perkebunan skala besar yang diusahakan negara terletak di Sumatera Utara, Jawa Tengah dan Jawa Timur, sedangkan Perkebunan rakyat terdapat terutama di Maluku, Irian Jaya, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Nusa Tenggara Timur.
Untuk meningkatkan produksi kakao di Indonesia pemerintah telah menggalakkan pertanaman kakao baik oleh perkebunan besar maupun perkebunan rakyat. Langkah awal yang harus dilakukan dalam pengembangan budidaya kakao untuk menghasilkan produksi yang optimal adalah dengan cara penyediaan bibit yang unggul dan menjaga tanaman selama di pembibitan, karena kondisi tanaman selama di pembibitan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi kakao.
Pada masa yang akan datang komoditas kakao diharapkan menduduki tempat yang sejajar dengan komoditi perkebunan lainnya, seperti kelapa sawit dan karet. Setidaknya dari segi luas areal pertanaman maupun sumbangannya kepada negara sebagai komoditi ekspor. Pengembangan budidaya kakao tentu dengan tujuan untuk mamanfaatkan lahan yang tersedia, memenuhi konsumsi dan memperoleh devisa melalaui ekspor serta meningkatkan pendapatan produsen biji kakao.
Kakao (Theobroma cacao) merupakan tumbuhan berwujud pohon yang berasal dari Amerika Selatan. Dari biji tumbuhan ini dihasilkan produk olahan yang dikenal sebagai cokelat. Oleh karena itu kakao bukanlah tanaman asli Indonesia tetapi berasal dari Meksiko (Amerika Selatan). Sampainya di Indonesia dibawa oleh bangsa Portugis dan kemudian tanaman kakao diusahakan dalam bentuk perkebunan. Perkebunan itu sebagian besar adalah milik pemerintah dan ada juga beberapa kebun milik rakyat.
Pada umumnya tanaman kakao tumbuh baik di daerah yang suhu udaranya 27-30oC, curah hujan 3000-4000 mm dengan penyebaran hujan yang merata sepanjang tahun dan tanahnya berdrainase baik. Daerah yang demikian biasanya mempunyai ketinggian tidak lebih dari 500 m di atas permukaan laut
Delapan negara penghasil kakao terbesar adalah : (1) Pantai Gading (38%) , (2) Ghana (19%), (3) Indonesia (13%, sebagian besar kakao curah), (4) Nigeria (5%), (5) Brasil (5%), (6) Kamerun (5%), (7) Ekuador (4%) dan (8) Malaysia (1%). Sedangkan negara-negara lain menghasilkan 9% sisanya.
Last Updated ( Monday, 12 July 2010 13:17 )